Tuak, Minuman Tradisional yang Dikenal Punya Khasiat? Ini Penjelasannya

Foto Ilustrasi 

Tanggamus PORTALTANGGAMUS.ID– Di tengah maraknya tren gaya hidup sehat, sebagian masyarakat masih melestarikan kebiasaan mengonsumsi minuman tradisional, salah satunya adalah tuak. Minuman ini telah lama dikenal di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Sumatera dan Bali, sebagai bagian dari budaya lokal.

Salah satu warga Tanggamus yang dikenal sebagai penghobi minuman tuak, sebut saja Mimin (bukan nama sebenarnya), menyatakan bahwa tuak bukan hanya sekadar minuman pergaulan, melainkan memiliki khasiat tertentu yang dirasakan secara pribadi.

Menurut penuturan Mimin, tuak yang dikonsumsi dalam takaran wajar dapat memberikan efek menenangkan dan menghangatkan tubuh. Ia menyebut tuak sebagai “alternatif alami” yang bisa membantu mengatasi gangguan tidur ringan serta memberikan rasa nyaman secara fisik dan mental.

“Tuak itu bisa bikin rileks, pikiran tenang. Bahkan kalau saya susah tidur, cukup minum sedikit saja, langsung nyenyak,” ujarnya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pernyataan ini bersifat anekdotal dan belum sepenuhnya didukung oleh penelitian medis yang sahih.

Tuak merupakan minuman hasil fermentasi yang biasanya dibuat dari air nira (sari pohon enau atau kelapa) atau beras. Fermentasi ini menghasilkan kandungan alkohol dalam kadar tertentu, tergantung dari bahan baku dan proses pembuatannya.

Mimin percaya bahwa tuak memiliki sejumlah manfaat kesehatan, seperti:

1. Mengurangi stres.

2. Menurunkan demam.

3. Mengatasi kencing manis dan sariawan.

4. Menjaga kesehatan pencernaan.

5. Menyehatkan tulang.

6. Menghangatkan tubuh.

7. Mengatasi susah buang air besar

Kendati begitu, hingga saat ini belum banyak penelitian ilmiah yang secara spesifik mengonfirmasi semua manfaat tersebut. Dokter dan ahli gizi biasanya menyarankan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi minuman fermentasi beralkohol, termasuk tuak, karena berisiko menyebabkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Share this post