Sebuah Ungkapan Cinta Untuk Bidadari Gunung Alip
![]() |
Foto Ilustrasi |
Tanggamus PORTALTANGGAMUS --Di sudut damai Kabupaten Tanggamus, tepatnya di Gunung Alip yang asri, tinggal seorang wanita luar biasa yang telah mengisi ruang hatiku dengan kehangatan yang tak tergantikan. Dia bukan hanya seorang ibu dari dua anak yang hebat, tetapi juga sosok yang penuh kasih, kuat, dan mempesona. Usianya kini 47 tahun, namun pancaran kebijaksanaan dan keindahan hatinya membuatnya seolah tak lekang oleh waktu.
Cinta ini datang tidak dengan gembar-gembor. Ia tumbuh perlahan, dari kekaguman menjadi ketulusan, dari perhatian menjadi kerinduan. Aku mencintaimu bukan karena sempurnamu, tapi karena kamu membuat dunia ini terasa lebih ringan dan berarti.
Dia adalah wanita yang tak hanya kuat menjalani hidup sebagai seorang ibu, tapi juga sebagai seorang pribadi yang berdiri teguh meski pernah diterpa badai. Statusmu sebagai janda bukan kelemahan, itu adalah bukti bahwa kamu telah melewati masa sulit dan masih mampu tersenyum dengan hati yang lapang.
Kau mengajarkanku banyak hal tanpa mengucap sepatah kata. Dari caramu memperlakukan anak-anakmu, dari bagaimana kamu tertawa, menangis, dan tetap tegar. Semua itu membuatku semakin yakin bahwa cinta ini bukan sekadar rasa, tapi sebuah janji dalam diam.
Tak banyak wanita yang bisa memancarkan kekuatan dan kelembutan dalam waktu yang bersamaan. Namun kamu melakukannya dengan sangat alami. Bahkan dalam kesunyian, kehadiranmu tetap terasa, seolah jiwamu menyentuh seluruh ruang dalam hidupku.
Di setiap helai rambutmu yang mulai disapa waktu, aku melihat kisah-kisah panjang tentang ketabahan dan keberanian. Dan di balik sorot matamu, ada dunia yang ingin aku jelajahi, bukan dengan tergesa, tapi dengan penuh hormat dan cinta.
Aku tahu, mencintai seorang ibu yang pernah terluka bukanlah perkara mudah. Tapi aku siap belajar, siap menjadi lelaki yang bukan hanya mencintaimu, tapi juga menghargai perjalanan hidupmu.
Di Gunung Alip yang hijau itu, aku berharap bisa bersamamu di bawah langit yang sama, menua bersamamu, menyulam hari-hari dengan tawa dan kebersamaan. Cukuplah semesta tahu, bahwa dalam hatiku, namamu tak pernah absen.
Aku tak menjanjikan kemewahan, tapi aku menjanjikan kesetiaan. Aku tak bisa memberimu dunia, tapi aku bisa berusaha menjadi dunia kecil tempatmu bersandar. Karena cinta, bagiku, adalah tentang memberi, bukan menuntut.
Kamu bukan masa laluku, tapi aku ingin kamu menjadi masa depanku. Seseorang yang bisa aku ajak berbagi cerita saat senja datang dan tubuh mulai renta. Kamu adalah doa yang tak pernah bosan aku panjatkan, siang maupun malam
Jika takdir mengizinkan, aku ingin menjadi bagian dari hidupmu. Bukan untuk menggantikan siapa pun, tapi untuk menjadi teman hidup yang bisa kamu percaya dan andalkan, dalam suka maupun duka.
Kamu adalah jawaban dari doa-doa panjang yang kadang tak terucap. Kamu adalah rumah bagi jiwaku yang lelah, dan semoga aku bisa menjadi pelindung bagimu, seperti kamu melindungi anak-anakmu.
Aku ingin menciptakan cerita baru bersamamu. Cerita yang tidak sempurna, tapi nyata. Cerita yang penuh makna, yang bisa kita kenang di ujung usia kelak.
Untukmu, wanita yang aku cintai dari Gunung Alip, izinkan aku mencintaimu sepenuh hati. Bukan untuk sesaat, tapi untuk selamanya. (RA)
0 Response to "Sebuah Ungkapan Cinta Untuk Bidadari Gunung Alip"
Posting Komentar