Indahnya Kebersamaan dalam Keberagaman di Tanggamus
Portaltanggamus Pugung— Nilai persatuan dalam keberagaman tercermin nyata di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, bukan sekadar semboyan, melainkan wujud kehidupan sehari-hari masyarakat di daerah ini.
Foto Istimewa
Provinsi Lampung kerap disebut sebagai miniatur Indonesia. Hampir semua suku bangsa ada dan hidup berdampingan dengan damai di provinsi yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera ini. Mulai dari suku Lampung asli, Jawa, Sunda, Bali, hingga Batak, semuanya hidup bersama dalam semangat toleransi dan saling menghormati.
Meski dikenal memiliki karakter tegas dan berpendirian kuat, masyarakat suku Lampung juga dikenal memiliki sifat ramah, terbuka, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Ciri khas itu semakin memperkaya harmoni sosial di tengah keberagaman budaya dan adat istiadat.
Di Kabupaten Tanggamus, misalnya, terdapat masyarakat dari suku Lampung Pubian, yang dikenal memiliki karakter keras di luar namun lembut di dalam, terutama dalam urusan kebaikan dan kepedulian terhadap sesama. Nilai “piil pesenggiri”—falsafah hidup masyarakat Lampung yang menjunjung harga diri, kehormatan, dan tanggung jawab sosial—menjadi pedoman dalam bertingkah laku dan bermasyarakat.
Tokoh adat setempat yang juga Guru Besar Padepokan silat Amukti Palapa Nusantara Pagar Hidup dusun Tanjung Ratu Pekon Tanjung Heran Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, Samsir Alam Nasution (47),mengatakan bahwa masyarakat Lampung Pubian selalu menempatkan prinsip saling menghargai dan gotong royong sebagai fondasi kehidupan bersama.
“Kami diajarkan untuk tegas dalam prinsip, tapi juga lembut dalam hubungan sosial. Piil pesenggiri bukan untuk bersikap keras, tapi untuk menjaga kehormatan dan kebaikan bersama,” ujarnya.
Kehidupan multikultural di Tanggamus juga tercermin dalam berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari acara adat, keagamaan, hingga gotong royong desa. Semua elemen masyarakat berpartisipasi tanpa memandang latar belakang suku maupun agama.
" Pemerintah daerah harus terus mendorong penguatan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan melalui berbagai program sosial dan budaya. Hal ini bisa menjadi bukti bahwa keberagaman bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk membangun daerah yang maju dan harmonis " harap Kiai San
Dengan semangat kebersamaan tersebut, masyarakat Tanggamus membuktikan bahwa perbedaan bukan penghalang untuk bersatu, melainkan keindahan yang memperkaya kehidupan berbangsa dan bernegara. (RA)
0 Response to "Indahnya Kebersamaan dalam Keberagaman di Tanggamus"
Posting Komentar